Apa itu saham gorengan beserta cirinya

Apa Itu Saham Gorengan? Inilah Asal Usul dari Istilah Saham Gorengan dan Ciri-Cirinya

iYeay.com – Apa itu saham gorengan? Dalam dunia investasi, masyarakat yang sudah ikut ke dalamnya mungkin sudah tidak asing dengan istilah saham gorengan. Apa itu saham gorengan? Saham gorengan adalah saham dengan fundamental buruk dan mengalami kenaikan yang memiliki sifat tidak wajar. Kenaikan dari saham ini bisa terjadi karena rekayasa pelaku pasar yang bertujuan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang pendek.

Istilah gorengan sendiri sebenarnya merujuk kepada sifat dari gorengan yang masih hangat dan juga renyah, namun akan menjadi lesu setelah dingin. Hal ini juga menggambarkan perilaku spekulan pasar modal yang cenderung mengambil keuntungan ketika harga saham sedang naik dan ditinggalkan ketika harganya sudah turun kembali.

Asal-Usul Istilah Saham Gorengan

Pengertian mengenai apa itu saham gorengan tidak sebatas tentang informasi mengenai definisinya saja, namun juga ada asal-usul saham gorengan ini tercipta. Tentu saja, sebagai seorang investor, anda harus jeli ketika anda memilih jenis saham yang akan anda gunakan. Saham gorengan memang memiliki timbal balik yang tinggi, namun tidak sehat dalam kondisi keuangan.

Saham gorengan ini memiliki jenis fluktuasi saham yang sangat tinggi, namun hal tersebut terjadi karena dimanipulasi oleh oknum yang tujuannya meningkatkan permintaan atas saham tersebut. Bisa dikatakan, saham gorengan ini adalah salah satu kategori saham yang direkayasa dengan harga yang sudah diatur sedemikian rupa.

Ciri-Ciri Saham Gorengan

Tergabung dalam UMA

UMA adalah Unusual Market Activity, yang juga dipantau oleh Bursa Efek Indonesia karena memiliki kenaikan yang terlalu ekstrim dengan durasi waktu lebih dari 2 hari. Maksud ekstrim di sini adalah harga saham tersebut naik hingga batas terbesar harian hingga 35% per harinya.

Memiliki Nilai Transaksi Harian Secara Tidak Wajar

Ciri-ciri saham gorengan berikutnya adalah kapitalisasi pasar yang kecil dan masuk ke dalam kategori saham lapis dua atau saham lapis tiga. Akan tetapi, volume dan juga nilai transaksi hariannya sangat tinggi, dan juga menyaingi transaksi saham unggulan atau yang dikenal dengan nama Blue Chip.

Harga Tidak Sesuai dengan Nilai Fundamental

Fluktuasi harga yang tidak karuan ini membuat harga dari saham gorengan ini tidak sejalan dengan kinerja keuangan yang dikeluarkan oleh emiten. Sering terjadi kinerja keuangan yang disampaikan mengalami pertumbuhan hingga 50 persen, namun tidak jarang juga merosot bahkan mencapai 50 persen lebih yang menyebabkan adanya ketidaksesuaian kinerja dan juga aksi korporasi.

Peningkatan Harga Signifikan

Peningkatan harga saham itu wajar bila kenaikan nilainya masih sesuai ketentuan. Namun bila peningkatannya sudah melebihi dari 10% per hari dan harganya masih terbilang murah, artinya sahamnya sedang digoreng bandar.

Maka dari itu perlu memahami apa itu saham gorengan dengan baik ketika ingin membeli saham. Perhatikan pergerakan sahamnya secara rutin setiap hari supaya tahu apakah sahamnya patut dibeli atau tidak. Jadi penting sekali mengetahui peningkatan harga saham dengan baik.

Volume Perdagangan Tidak Umum

Pada dasarnya saham gorengan itu selalu memperhitungkan soal volume perdagangan paling besar daripada sejenisnya. Namun ini dilakukan bukan karena sedang banyak peminatnya, namun karena memang dimainkan oleh sang bandar. Dimana mereka sengaja membeli saham tersebut dalam volume banyak.

Tujuannya adalah membuat permainan harga saham supaya harganya bisa naik drastis. Menariknya lagi adalah terkadan hal tersebut mengakibatkan penawaran melebihi dari harga pasar yang tidak umum.

Antrean Jual Sedikit

Selain memahami apa itu saham gorengan, perhatikan pula bahwa harga saham gorengan itu bisa saja naik drastis secara signifikan karena jumlah penjualannya sedikit bila dibandingkan permintaannya. Kondisi yang seperti ini sama seperti sebuah hukum dagang.

Yaitu saat permintaan tinggi, itu membuat penawaran barang menjadi rendah. Jadi harganya lebih mahal. Saat terjadi hal seperti ini, biasanya bandar akan wait and see. Dengan adanya peningkatan harga yang drastis, peluang untuk ketertarikan ritel membeli saham menjadi sangat besar.

Emiten Baru menjadi Penguasa

Sebaiknya pahami dengan baik saat harga saham sedang murah. Karena bisa saja saham itu sedang dikuasai emiten baru. Emiten baru ini biasanya adalah seorang pelaku saham gorengan.

Berasal dari Pihak Saham Lapis Ketiga

Salah satu ciri-ciri dari saham lapis ketiga adalah mempunyai kapitalisasi kurang dari Rp500 M. Mengingat kapitalisasinya masih rendah, itu membuat sahamnya mudah digoreng bandar. Sehingga harga saham lapis ketiga menjadi murah.

Itulah beberapa penjelasan dari pertanyaan apa itu saham gorengan yang sering ditanyakan oleh pelaku saham. Bisnis saham ini adalah bisnis yang memiliki resiko tinggi sehingga jika anda memutuskan untuk terjun dalam dunia saham ini harus memiliki pengetahuan yang lebih mendalam lagi mengenai seluk-beluk dunia saham.