Cara mencari saham undervalue untuk investasi jangka panjang

Cara Mencari Saham Undervalue untuk Investasi Jangka Panjang

iYeay.com – Sebagai investor pemula biasanya mereka akan mencari saham undervalue karena dianggap menguntungkan bagi mereka daripada yang value. Para investor pemula tersebut ingin tahu cara mendapatkan saham undervalue yang mudah diterapkan. Bahkan jika bisa tidak perlu melakukan analisis prospek emiten.

Akan tetapi sangat disayangkan karena Anda tidak bisa mendapatkan saham undervalue tanpa melakukan penyelidikan atau analisis ke sebuah perusahaan. Diperlukan waktu lebih untuk melakukan analisa supaya bisa mendapatkan saham yang tepat sesuai kebutuhan.

Buat Anda yang masih bingung bisa simak artikel berikut ini.

Mengenal Tentang Saham Undervalue

Dalam dunia investasi saham undervalue adalah saham yang dijual dengan harga yang lebih murah atau di bawah harga intrinsik. Undervalue juga bisa disebut sebagai saham yang berada di bawah kondisi normal. Inilah yang paling banyak dicari oleh investor pemula.

Jika dalam dunia bisnis biasanya seorang pebisnis akan membeli barang yang harganya murah lalu dijual dengan harga lebih tinggi. Akan tetapi harga murah bukan hanya sekedar nominal saja melainkan juga melakukan perbandingan dengan barang yang sama.

Nah sama seperti saham, selain mengetahui berapa harga saham yang akan dibeli ketahui juga berapa worth emiten dari saham tersebut. Anda perlu membandingkannya dengan saham milik perusahaan di sektor yang sama. Itulah kenapa banyak investor mencari saham undervaluesupaya mendapatkan keuntungan.

Khawatirnya jika Anda hanya terfokus pada saham dengan harga murah, Anda sendiri yang akan rugi. Selain itu jika Anda membandingkannya dengan perusahaan sektor lain kemungkinan besar akan kehilangan peluang mendapatkan investasi berharga. Dengan begitu keuntungan yang diterima menjadi lebih banyak.

Terkait:
Kenali Apa itu Support dan Resistance sebelum Membeli Saham

Cara Mencari Saham Undervalue

Ada dua cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui saham undervalue. Pertama adalah dengan melihat ciri-ciri dari saham undervalue. Kedua adalah dengan menghitung berapa nilai intrinsiknya.

Berikut penjelasan selengkapnya tentang cara mencari saham undervalueyang tepat, antara lain:

Melihat Ciri-Ciri Saham Undervalue

Untuk menemukan saham undervalue, sebaiknya kenali dulu karakteristiknya dengan baik. Karena untuk mencari saham undervalue itu dibutuhkan perjuangan yang Panjang, termasuk mencari tahu karakteristiknya supaya tidak salah pilih.

Ada beberapa ciri-ciri dari saham undervalue yaitu sebagai berikut:

a. Nilai PER Saham < Rata-Rata PER Saham Industri

Nilai PER saham lebih rendah dibanding dengan rata-rata PER saham di setiap industri. Bila Anda menemukan nilai PER saham yang berada di bawah rata-rata PER saham pada masing-masing industry, artinya Anda berhasil menemukan saham undervalue. Dengan begitu Anda bisa memilihnya untuk mendapatkan keuntungan lebih dari investasi tersebut.

b. Rasio PBV 1 >

Rasio Price to Book Value atau PBV kurang dari 1 atau lebih rendah dibanding rata-rata PBV saham lainnya. Untuk mencari saham undervalueyang tepat, maka perhatikan pula rasionya. Disinilah Anda bisa tahu apakah saham tersebut masuk dalam kategori undervalue atau tidak dengan mengecek jumlah rasio yang kecil ini.

c. Nilai PEG 1 >

PEG atau Price Earning Growth kurang dari 1 atau lebih rendah dibanding rata-rata PEG saham lainnya. Jadi sama seperti saat melihat rasio price to book value, untuk mencari saham undervalue Anda bisa melihat dari nominal nilai PEG yang ada dalam saham tersebut. Sehingga bisa menemukan saham yang sesuai.

Pelajari Juga:
Mengenal Istilah Take Profit (TP) dalam Saham dan Cara Menentukannya

Mengetahui Nilai Intrinsik Saham dari Penilaian Aset

Untuk mendapatkan saham dengan harga murah maka perlu mengetahui dulu berapa nilai intrinsiknya kemudian bandingkan dengan harga saham saat ini. Anda bisa menerapkan cara berikut ini untuk mencari saham undervalue yang sesuai dengan keinginan Anda:

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui nilai intrinsiknya adalah dengan metode penilaian berbasis aset. Rumusnya adalah mengurangi berapa total aset milik perusahaan dengan total liabilitas perusahaan.

Contohnya adalah emiten perusahaan A memiliki total aset 1.5 triliun rupiah. Sedangkan liabilitas perusahaannya adalah 550 miliar. Sesuai dengan rumus di atas total aset dikurangi total liabilitas berarti menjadi 950 miliar.

Untuk mendapatkan harga wajarnya Anda bisa membagi 950 miliar dengan saham yang beredar. Jadi kalau emiten perusahaan A memiliki 800 juta lembar saham yang sudah beredar maka harga wajarnya adalah 1.188/lembar.

Pelajari Saham:
Apa itu Average Down Saham

Penutup

Mencari saham undervalue tidak hanya dengan metode penilaian berbasis aset saja tetapi juga bisa menggunakan cara lain.

Walaupun masih pemula tetapi Anda harus pintar-pintar mencari peluang keuntungan. Sehingga Anda tidak mengalami kerugian yang besar Ketika melakukan investasi untuk pertama kalinya.