iYeay.com – Memahami apa itu per saham adalah hal yang sangat penting. Itu dikarenakan supaya Anda tepat dalam membuat analisa sebelum bertransaksi jual dan beli. Price to earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba perusahaan. Sehingga dari sinilah pihak perusahaan bisa menilai sendiri bagaimana rate untung rugi dari saham yang telah ditanam/ diinvestasikan tersebut.
PER merupakan salah satu rasio yang populer di kalangan investor. Rasio ini sering digunakan para investor untuk menilai mahal atau murah. Nantinya dijadikan sebagai acuan untuk membeli sesuai kemampuan serta potensi labanya. Untuk itu sebagai seorang investor, Anda harus memahami hal ini dengan baik.
Topik Bahasan
Apa itu PER Saham?
Untuk mengenal lebih jauh tentang apa itu per saham, sebaiknya cari tahu informasi datanya dari segi contohnya dulu. Sehingga dari sinilah Anda bisa mendapatkan gambarannya tentang seperti apakah PER saham lebih jauh.
Untuk itu setelah mengenal defisininya, sebaiknya simak ulasan di bawah ini supaya bisa paham dengan PER Saham tersebut.
Price to Earning Ratio Saham
PER menggunakan satuan kali (x). Untuk memudahkan pemahaman berikut ini ilustrasinya: ada dua saham yaitu A dan B. Saham A memiliki harga Rp2.000 dengan PER 10x, sementara B memiliki harga Rp700 dengan PER 15x. Mana yang relatif lebih murah?
Sepintas, B tampak lebih murah dibanding A karena Rp700 lebih kecil daripada Rp2.000. Namun, PER tidak membandingkan nominal. Dari keduanya PER 10x relatif lebih murah dibanding PER 15x. Hal tersebut bisa dilihat langsung dari perhitungan masing-masing saham yang telah ditanam oleh masing-masing pihak, dikalikan dengan harga/ nilai saamnya.
Penilaian murah atau mahal akan berdampak terhadap keputusan investasi seseorang berupa beli, tahan atau jual. Banyak yang menganggap rasio di bawah 10x sebagai indikasi bahwa saham tersebut murah. Hal tersebut tergantung dari masing-masing investor yang dilihat dari segi daya beli dan kemampuan modalnya.
Gambaran Rata-Rata PER Saham
Meski demikian, rata-rata apa itu PER saham tidak sama satu dengan yang lain. Misalnya PER industri tambang tidak bisa dibandingkan dengan industri rumah sakit. Menghitung PER sebelum memilih membuat Anda bisa mengambil keputusan lebih baik karena telah dianalisis sebelumnya.
Anda bisa melihat gambaran keuntungan yang dihasilkan oleh saham pilihan. Maka berinvestasi dengan menghitung PER menjadi langkah awal dalam rangka membangun investasi yang menguntungkan.
Rasio ini perlu diperhatikan, namun bukan satu-satunya yang perlu dilihat dalam mengambil keputusan investasi. Tidak ada jaminan PER rendah berarti harga sahamnya akan naik di masa depan, karena hal ini ditopang berbagai faktor. Untuk itu jangan asal menanam modal bila Anda tidak paham dengan beberapa factor pendukungnya.
Pelajari Juga:
Apa itu Remain Trade Limit
Cara Menghitung PER Saham
Menghitung PER cukup mudah karena cukup membandingkan antara harga pembelian dengan laba. Jadi Anda harus tahu dulu perusahaan bersangkutan nilai sahamnya berapa dan keuntungannya berapa. Contoh menghitung PER perusahaan A berikut ini.
Ketahui Laba Perusahaan
Contoh laba (earning per share/EPS) perusahaan A adalah Rp15,47. Dalam perhitungan data laba bersih dipakai data yang disetahunkan (annualized). Karena data laba bersih yang tersedia adalah laporan keuangan per kuartal I maka dikalikan 4 dengan asumsi kinerja perusahaan dalam setahun adalah 4 kalinya kinerja kuartal I.
Buat EPS dalam Setahun atau Disetahunkan
EPS perusahaan A yang telah disetahunkan adalah sebesar Rp61,88. Jika harga (Rp288) kemudian dibagi EPS disetahunkan hasilnya adalah 4,65x. Artinya, PER dari perusahaan A adalah sebesar 4,65x.
Pembilang pada rumus perhitungan adalah harga saham yang dapat berubah setiap hari. Dengan demikian maka PER juga bisa berubah setiap saat. Sejumlah investor menggunakannya sebagai patokan sebelum membeli.
Secara sederhana investor akan membeli saham perusahaan dengan memiliki PER 1x kemudian menunggunya bergerak hingga mencapai rata-rata misalnya, 5x. Seperti inilah pemahaman apa itu per saham lebih jauh untuk para investor yang benar-benar awam dan tidak tahu tentang hal ini sebelum melakukan investasi jangka Panjang.