iYeay.com – Investor wajib paham bagaimana cara kerja saham. Terutama yang baru pemula dalam bidang investasi, minimal tahu potensi keuntungan serta resikonya. Sehingga lebih siap untuk menanamkan modal.
Perlu juga memahami teknis dalam investasi yaitu membeli saat harga rendah kemudian menjual saat harga naik tinggi. Bukan sekedar fokus pada selisih harga beli dan saat jual saja, tetapi diperlukan strategi supaya laba bisa diputar kembali dalam pasar.
Bahkan agar mendapatkan hasil optimal, Anda perlu juga mempelajari grafik tertentu yang menunjukkan pola pergerakan investasi. Di bawah ini adalah penjelasan singkat bagaimana cara kerja saham secara singkatnya.
Topik Bahasan
Cara Kerja Investasi Saham
Seperti melakukan kegiatan bisnis perdagangan, dimana aktivitas utamanya adalah jual beli. Namun tujuannya lebih kepada laba dalam jumlah besar, dan ini merupakan investasi jangka panjang.
Secara sederhana alur kerjanya sebagai berikut ini tentang bagaimana cara kerja saham dengan benar, antara lain:
Saham Diterbitkan oleh Perusahaan
Perusahaan menerbitkan sejumlah saham untuk mengumpulkan modal dan melepasnya di BEJ dengan penawaran nilai perdana tertentu. Dalam hal ini setiap pelaku saham wajib mengetahui cara baca fluktuasi saham dengan benar. Sehingga dengan strategi yang tepat, pembelian saham bisa memberikan keuntungan bagi pengusaha.
Dalam hal ini, pihak investor bisa menggunakan jasa perantara broker untuk memainkan strategi investasinya di lantai bursa. Pertimbangan membeli nilai perdana atau tidak disesuaikan dengan laporan keuangan rutin perusahaan yang sudah diperiksa akuntan. Sehingga resiko mengalami kerugian dalam pembelian saham bisa diminimalisir sejak dini.
Harga Saham Tergantung dari Jumlah Investor yang Tertarik
Makin banyak investor tertarik untuk membeli nilai saham akan semakin naik. Sehingga dengan adanya ketertarikan yang tinggi dari investor, otomatis ini memberikan keuntungan lebih bagi investor sebelumnya yang sudah memiliki saham lebih dulu sebelum harga saham tersebut meningkat saat para investor yang lainnya mulai tertarik.
Hukum demand and supply sangat berpengaruh disini. Bagi investor yang suka transaksi trading atau jual beli, perlu memiliki strategi agar lebih untung. Misalnya memilih perusahaan emiten yang rajin membagikan dividen selain nilai saham tinggi. Sehingga dengan pemilihan perusahaan emiten tersebut bisa memberikan keuntungan lebih karena mendapat dividen disamping harga saham sedang tinggi.
Coba Pelajari:
Kenali Apa itu Support dan Resistance sebelum Membeli Saham
Contoh Perhitungan Bagaimana Cara Kerja Saham
Saat membeli saham dari perusahaan, apabila perusahaan bersangkutan untung, maka Anda akan mendapat pembagian laba yang disebut dividen. Ini berlaku untuk investor pasif yang membeli saham sekedar mengharap dividen.
Pelajari Juga:
Penjelasan Bagaimana Cara Pembagian Dividen Saham
Untuk itu supaya memahami lebih jauh tentang bagaimana cara kerja saham dengan baik, sebaiknya pahami contoh perhitungannya di bawah ini:
Contoh:
1. Investor Punya 100 Ribu Lembar Saham
Investor memiliki sebanyak 100.000 lembar saham PT XYZ yang dibeli seharga 2.000 rupiah per lembar. Artinya besar investasi yang dikeluarkan adalah 100.000 x 2.000 = Rp. 200.000.000,-. Ini adalah aturan yang pasti seputar besaran investasi yang dikeluarkan oleh pihak investor.
Jika dari per lembar mendapat dividen sebesar 200 rupiah, maka dengan 100.000, total dividen yang didapatkan 200 x 100.000 = Rp 20.000.000,-. Semakin banyak lembar yang dimiliki, devidennya juga makin besar.
Artikel Terkait:
Mengenal Apa Itu Lot Saham
Lalu bagaimana cara kerja saham jika perusahaan rugi?
2. Cara Kerja Saham saat Perusahaan Rugi
Dividen berkaitan langsung pada keuntungan perusahaan, bukan nilai sahamnya. Bisa saja nilainya tinggi namun perusahaan tidak membagikan dividen dan sebaliknya. Namun penting juga mengetahui seperti apa dikatakan untung maupun rugi. Sehingga Anda bisa tahu apakah penanaman modal saham saat ini dinilai menguntungkan atau tidak.
Investor untung apabila nilai per lembar sahamnya naik dari posisi awal saat membeli. Misalnya tadinya 2.000 per lembar jadi 2.050 per lembar. Jika dari 100.000 lembar yang dimiliki dijual semuanya, maka keuntungan yang didapat adalah Rp 5.000.000.
Sementara jika nilainya turun dari 2.000 rupiah jadi 1.950 rupiah, kerugian per lembarnya adalah sebesar 50 rupiah. Kalikan saja dengan sejumlah lembar yang dimiliki. Dalam fase ini Anda bisa memilih untuk menahan untuk tidak bertransaksi terlebih dahulu.
Kembali pada prinsip membeli saat harga rendah, kemudian menjual saat tinggi. Setidaknya bagi pemula prinsip ini paling mudah untuk bisa memahami bagaimana cara kerja saham dan mengaplikasikannya.